Masjid sebagai Pusat Pembinaan Umat, Kemenag Riau Dorong Standarisasi Manajemen

 


KAMPAR,Top Melayu

Masjid memiliki peran strategis sebagai pusat pembinaan umat, tidak hanya dalam konteks ibadah ritual (mahdhah), tetapi juga sebagai wadah pemberdayaan sosial yang lebih luas. Perannya mencakup bidang ekonomi, pendidikan, dan sosial budaya, dalam rangka membentuk umat yang berkualitas, moderat, dan toleran.


Sebagai langkah konkret, Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau menggelar workshop pembinaan masjid percontohan yang diikuti oleh para pengurus Badan Kenaziran Masjid (BKM), Kasi Bimas Islam, staf, dan perwakilan pengurus masjid dari empat kabupaten/kota: Kampar, Pekanbaru, Pelalawan, dan Rokan Hulu.


Kepala Kanwil Kemenag Riau, Muliardi, menyampaikan apresiasi atas terlaksananya workshop ini. Ia menegaskan bahwa program masjid ramah dan percontohan harus terus digalakkan sebagai bagian dari transformasi layanan keagamaan yang adaptif terhadap kebutuhan umat.


"Program masjid ramah dan percontohan harus terus disyiarkan sebagai upaya layanan keagamaan terhadap kebutuhan umat di Provinsi Riau,"ujarnya.


Kakanwil menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan membangun kesadaran bersama tentang pentingnya masjid yang inklusif, terbuka, dan ramah terhadap semua lapisan masyarakat.


"Masjid idealnya menjadi tempat yang nyaman bagi siapa saja, serta mampu menjawab tantangan zaman melalui penguatan fungsi sosial, edukatif, dan spiritual,"tambahnya.


Sementara itu, Kabid Urais Kanwil Kemenag Riau, Muhammad Fakhri, menyatakan komitmennya untuk mempercepat realisasi program masjid ramah di seluruh Riau.


"Ini bisa dilakukan melalui pembinaan, edukasi, pemberian bantuan, dan evaluasi terhadap pengelolaan masjid dan rumah ibadah secara berkelanjutan,"terangnya.


Kegiatan menghadirkan narasumber dari tingkat pusat dan daerah, di antaranya Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama RI, Dr H Arsad Hidayat, Lc, MA., Kepala Kanwil Kemenag Riau Dr H Muliardi, MPd, Kabid Urais Dr H Muhammad Fakhri, MAg, serta Ketua Tim Kemasjidan, H. Khairulnas, SHI, MPd.


Dalam pemaparannya, Dr. Arsad Hidayat menyebutkan bahwa terdapat lima kategori utama dalam konsep masjid ramah, Yakni, masjid yang ramah terhadap anak dan perempuan, difabel dan lansia, lingkungan, keberagaman keagamaan, serta dhuafa dan musafir.(MC/Rahma)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama