PEKANBARU ,Top Melayu"
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau
masih menjadi perhatian serius.
Berdasarkan laporan harian yang dirilis Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, hingga saat ini luas lahan terbakar
tercatat mencapai 160,28 hektare.
Wilayah paling terdampak meliputi Kota Dumai dengan
total 28,33 hektare, disusul Bengkalis 31,20 hektare, dan Pelalawan seluas 20
hektare.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Riau, Edy Afrizal, menyebutkan bahwa personel gabungan terus dikerahkan ke
lapangan untuk memadamkan titik api dan mencegah perluasan karhutla.
Agni, serta perusahaan seperti PT RAPP dan RPK turut
dilibatkan. Sementara di Pekanbaru, BPBD bersama masyarakat turut berjibaku memadamkan
api,” ujar Edy, Minggu (22/6/2025).
Untuk mendukung upaya darat, BPBD Riau juga
mengintensifkan patroli udara. Edy menyebutkan bahwa helikopter BNPB jenis
AS365-N2 (PK-RTY) telah melaksanakan total 18 sortie patroli udara sejak awal
tahun, dengan tambahan satu sortie terbaru di wilayah Siak, Inhil, Inhu, dan
Pelalawan.
“Patroli udara sangat membantu dalam deteksi dini dan
mempercepat penanganan jika ditemukan titik api baru di daerah yang sulit
dijangkau darat,” lanjut Edy.
Berdasarkan data, jumlah fire spot atau titik api aktif yang berhasil dipadamkan sejauh ini mencapai 92 titik. Dua di antaranya berhasil dipadamkan pada 21 Juni di Pekanbaru dan Siak.
Edy mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak membuka
lahan dengan cara membakar karena kondisi cuaca yang kering berpotensi
mempercepat penyebaran api.
“Kami terus mengedukasi masyarakat dan menindak tegas
pihak-pihak yang terbukti membakar lahan. Semua elemen harus bersinergi
mencegah karhutla agar tidak terjadi bencana yang lebih besar.[com/Rahma]
Posting Komentar